Apakah Hipertensi Penyakit Yang Berbahaya?
August 19, 2023
Hipertensi atau yang masyarakat kenal dengan sebutan darah tinggi merupakan sebuah kondisi yang dimana seseorang dapat memiliki tekanan darah yang apabila diukur berada di kisaran 140/90 mmHg dan bisa jauh lebih tinggi dari angka tersebut.
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa semakin sering seseorang memiliki tekanan darah yang tinggi terus menerus, maka semakin tinggi pula resiko yang dimiliki orang tersebut terkena penyakit lainnya seperti serangan jantung, gagal ginjal maupun stroke. Ketika seseorang mengalami tekanan darah tinggi maka orang tersebut akan mengalami kesulitan berjalan yang disebabkan oleh tengkung, leher, punggung yang terasa nyeri dan berat.
Faktor Resiko Hipertensi
Hal-hal yang meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi antara lain:
- usia yang lebih tua
- genetika
- kelebihan berat badan atau obesitas
- tidak aktif secara fisik
- diet tinggi garam
- minum terlalu banyak alkohol
Gejala Hipertensi
Orang dengan tekanan darah sangat tinggi (biasanya 180/120 atau lebih tinggi) dapat mengalami gejala termasuk:
- sakit kepala parah
- nyeri dada
- pusing
- sulit bernafas
- mual
- muntah
- penglihatan kabur atau perubahan penglihatan lainnya
- kecemasan
- kebingungan
- berdengung di telinga
- mimisan
- irama jantung yang tidak normal
Pencegahan Hipertensi
Cegah dan kendalikan hipertensi dengan selalu melakukan pemeriksaan secara rutin dan melakukan gaya hidup sehat. Perubahan gaya hidup dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi yaitu :
- Makan makanan yang sehat dan rendah garam
- Menurunkan berat badan
- Makan lebih banyak sayuran dan buah-buahan
- Membatasi asupan garam
- Mengurangi konsumsi minuman alkohol
- Lebih sedikit duduk
- Lebih aktif secara fisik, yang dapat mencakup berjalan, berlari, berenang, menari atau kegiatan yang membangun kekuatan, seperti mengangkat beban.
Pengobatan Hipertensi
- ACE inhibitors yaitu enalapril dan lisinopril yang dapat bekerja mengendurkan pembuluh darah dan mencegah kerusakan ginjal.
- Angiotensin-2 receptor blockers (ARBs) yaitu losartan dan telmisartan yang dapat bekerja mengendurkan pembuluh darah dan mencegah kerusakan ginjal.
- Pemblokir saluran kalsium yaitu amlodipine dan felodipine yang dapat bekerja mengendurkan pembuluh darah.
- Diuretik yaitu hydrochlorothiazide dan chlorthalidone yang dapat bekerja menghilangkan kelebihan air dari tubuh, menurunkan tekanan darah.
Selain konsumsi obat-obatan, pengobatan hipertensi juga bisa dilakukan melalui terapi relaksasi, misalnya terapi meditasi atau terapi yoga. Namun, pengobatan hipertensi tidak akan berjalan lancar jika tidak disertai dengan perubahan gaya hidup, seperti menjalani pola makan dan hidup sehat, serta olahraga teratur.
#klinikbekasi #klinikstroke #terapistrokebekasi
Ditulis oleh: Tim Perawat Neurofit Clinic
Referensi:
World Health Organization (WHO). Diakses pada 10 Agustus 2023. Hypertension.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes). Diakses pada 10 Agustus 2023. Hipertensi